14 Agustus 2025
KETUA MPR DORONG RUMAH BERSEJARAH DI RENGASDENGKLOK JADI DESTINASI WISATA NASIONAL, HES SAMBUT GEMBIRA

13 Agustus 2025
JELANG HUT RI KE 80 TAHUN, MONUMEN KEBULATAN TEKAD RENGASDENGKLOK TERLIHAT SANGAT MEMPRIHATINKAN!!
KARAWANG | PERS KPK TIPIKOR | Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, kondisi Tugu Kebulatan Tekad di Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, justru memprihatinkan. Monumen bersejarah yang menjadi saksi penting menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 itu kini kusam, catnya mengelupas, dan dipenuhi coretan vandalisme.
Pantauan di lokasi memperlihatkan pemandangan yang mencoreng nilai sejarah: coretan tak senonoh terlihat jelas di bagian lengan patung. Bagi banyak pihak, ini bukan sekadar masalah perawatan, tetapi bentuk pelecehan terhadap simbol perjuangan bangsa.
Ketua Korwil Utara Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO-I) DPD Karawang, Syarif Hidayat alias Alim, menilai kerusakan ini adalah alarm keras bagi semua pihak.
“Tugu Kebulatan Tekad bukan sekadar monumen, tapi saksi sejarah perjuangan bangsa. Jika dibiarkan rusak dan kotor, kita kehilangan simbol penting yang seharusnya menjadi kebanggaan dan sarana edukasi generasi muda,” tegas Alim, Rabu (13/8/2025).
Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pernyataan resmi dari pemerintah desa, kecamatan, maupun kabupaten terkait kondisi memalukan tersebut. Keheningan ini kian memperkuat keluhan masyarakat soal minimnya kepedulian terhadap situs-situs bersejarah di Karawang.

11 Agustus 2025
Ketua Umum LSM F12 H.Ade Hidayat Desak Inspektorat Untuk Audit Dana Desa Di Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan
KARAWANG | PERS KPK TIPIKOR | Penyelidikan terkait dugaan korupsi dana desa tahun 2022 sampai dengan tahun 2924 Desa Sukatani Kecamatan Cilamaya wetan terus berjalan di unit Tipidkor polres Karawang.
Ini bentuk keseriusan dan kesabaran para penyidik unit Tipidkor untuk hati hati dalam melakukan penyelidikan atau pemeriksaan semua yang terkait untuk di minta keterangan nya.
Dan untuk melengkapi dalam tahapan penyelidikan inspektorat kabupaten Karawang didesak untuk segera melakukan audit keseluruhan anggaran Dana Desa ,DBH dan ADD serta Banprov.
H Ade Hidayat saat ditemui awak media mengatakan," ya saya akan mendesak Inspektorat kabupaten Karawang untuk segera mengaudit keseluruhan anggaran pemerintah baik pusat dan daerah,karena sudah jelas dugaan korupsi itu ada,ujarnya
Ia juga mengapresiasi alangkah penyidik unit Tipidkor polres Karawang yang sudah sabar semua terkait di pinta keterangan nya,dan kami akan mendorong agar cepat untuk dinaikan status penyidikan.ucap H Ade
Terpisah Iptu Iwan saat dihubungi via WhatsApp mengatakan," lanjut terus kang ,dan sekarang lagi proses terus untuk mengundang yang terkait untuk diminta keterangan nya,sekalian kami akan membuat surat untuk inspektorat untuk dilakukan audit.," ucap singkat Kanit Tipidkor polres Karawang.

PELAKSANA PROYEK REHABILITASI SDN MEKAR MAYA 2 BANTAH KERAS FITNAH PENGAMBILAN MATERIAL BEKAS

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK DIDUGA DIJADIKAN TEMPAT PROSTITUSI TERSELUBUNG || APH SEGERA BERTINDAK
KARAWANG | PERS KPK TIPIKOR | Kota pangkal Perjuangan Rengasdengklok kabupaten Karawang provinsi Jawa Barat sekala Nasional dengan Simbol Tugu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia kini Tercoreng oleh segelintir oknum mavia Germo dengan Dalih Joki.10 Agustus 2025
Salah satu Tokoh Pemuda Desa Rengasdengklok selatan inisial (B) mengatakan bahwa diseputar area tugu Bojong ketika dimalam hari hampir di setiap Warung menggelegar sura music serta berjejer wanita usia dibawah umur berpakaian seksi.
Parahnya Entah melalui via Aplikasi Hijau Michat atau memang sudah janjian secara terselubung melalui Germo dengan bahasa Dihaluskan yaitu Joki sehingga para konsumen wanita muda dibawah umur diboking Lanjut transaksi Lendir Main ditempat Penginapan ada yang Check in dikosan Germo.
Dengan adanya kota Tugu proklamasi pangkal Perjuangan Rengasdengklok dikotori oleh oknum-oknum yang merusak kota sejarah kemerdekaan Republik Indonesia dijadikan ajang Transaksi Prostitusi ABG Dibawah Umur.maka diharap kepada Pihak Satpol PP, Polsek Rengasdengklok bila perlu APH POLRES Karawang bertindak Tegas Turun Lapangan. Sidak warung warung yang dijadikan Nongkrong muda mudi usia dibawah umur larut malam tepatnya yang tidak mempunyai identitas KTP Nongkrong Larut malam tangkap.pungkas inisial (BT)

PARAH!! Proyek Rehab SDN Mekarmaya 2 Cilamaya Wetan Tanpa Papan Informasi || Pemborong Misterius Bawa Material Sisa

08 Agustus 2025
Bansos Bermasalah di Karawang: Lansia Tak Kebagian, Warga Dipalak Saat Ambil Beras

KARAWANG | PERS KPK TIPIKOR | Warga Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, mengungkapkan kegelisahan mereka terhadap dugaan penyimpangan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Program-program seperti PKH, BLT Dana Desa (ADD Desa), hingga bantuan beras, diduga kuat tidak tepat sasaran, tidak transparan, bahkan sarat pungutan liar.
Keluhan mencuat dari berbagai kalangan, terutama para lansia dan keluarga miskin yang merasa hak mereka dirampas secara sistematis. Berikut rangkuman fakta-fakta lapangan yang dihimpun dari pengakuan warga.
1. Data Penerima Amburadul: Nama Ada, Bantuan Tak Pernah Sampai
Banyak warga mengaku pernah menerima bantuan, namun kemudian “hilang” dari daftar tanpa penjelasan. Beberapa hanya menerima satu kali dalam setahun, atau malah hanya di awal dan akhir saja. Bahkan, sejumlah lansia yang secara resmi terdata sebagai penerima, nyatanya tidak pernah menerima bantuan sepeser pun.
“Awalnya saya dapat, tengah tahun hilang, akhir tahun muncul lagi. Nenek saya yang terdata pun enggak pernah dapat sama sekali,” ujar seorang warga, Jumat (8/8/2025).
2. Bantuan Dana Desa: Dari Rp900 Ribu Jadi Rp300 Ribu?
Program ADD Desa yang seharusnya mengucurkan Rp900.000 per triwulan per penerima, diduga “disunat” secara sepihak. Banyak warga hanya menerima Rp300.000 atau Rp600.000. Ironisnya, penerima penuh justru disebut-sebut berasal dari kalangan keluarga aparat desa sendiri.
“Kami jompo cuma dapat Rp300.000. Katanya bantuannya Rp900.000. Sisanya ke mana?” keluh seorang penerima lanjut usia.
3. PKH Tak Konsisten: Warga Harus ‘Menagih’ ke Rumah Kepala Desa
Program Keluarga Harapan (PKH) pun tidak luput dari masalah. Sejumlah warga mengaku hanya menerima bantuan setelah mengecek data sendiri dan berani datang langsung ke rumah kepala desa.
“Yang enggak datang, enggak dikasih. Yang berani protes, baru dikasih. Ini bantuan atau hadiah diam-diam?” sindir seorang ibu rumah tangga.
4. Bantuan Beras Dipungut Rp30.000: Warga Miskin Dipaksa Bayar atau Dicicil
Bantuan beras yang semestinya gratis malah jadi beban. Warga mengaku diminta membayar Rp20.000 hingga Rp30.000 untuk dua karung beras, meski harus mengambil sendiri. Bahkan, yang hanya mampu bayar separuh tetap ditagih sisa pembayarannya.
“Bayar Rp10.000 dulu, besok ditagih lagi Rp20.000. Jadi kayak beli beras pakai utang,” kata seorang warga.
Warga tidak mempermasalahkan adanya iuran jika penggunaannya jelas, seperti untuk biaya distribusi atau konsumsi bersama. Namun, hingga kini tidak ada transparansi mengenai aliran dana tersebut.
5. Warga Takut, Lebih Pilih Diam
Ketakutan kehilangan akses bantuan membuat sebagian warga memilih untuk diam dan menurut. Banyak yang khawatir jika mengeluh, nama mereka akan dihapus dari daftar penerima.
“Kalau ngomong, takutnya malah enggak dikasih lagi. Jadi ya, terpaksa bayar aja meski berat,” ungkap seorang ibu.
Seruan untuk Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
Dugaan penyimpangan dalam penyaluran bansos di Desa Sungaibuntu ini bukan sekadar isu teknis—melainkan indikasi dari sistem yang lemah, rawan manipulasi, dan minim pengawasan. Jika tak segera ditindaklanjuti, kepercayaan publik terhadap program bantuan pemerintah bisa runtuh.
Transparansi, integritas aparat desa, dan kontrol dari pemerintah daerah maupun penegak hukum menjadi kunci. Masyarakat miskin seharusnya dilayani, bukan dipalak dalam sunyi.
