07 Agustus 2025
LBH ARYA MANDALIKA MINTA POLISI BONGKAR PRAKTIK KOTOR MAFIA PROYEK DI DINAS PUPR KARAWANG.

05 Agustus 2025
RATUSAN WARGA DESA RAWASARI UNJUK RASA MENOLAK PEMBANGUNAN KANDANG AYAM BROILER DI WILAYAH NYA.

KEPALA DESA TAMANSARI DAN BEBERAPA AKTIFIS DI KARAWANG DIPANGGIL BARESKRIM POLRI.

17 April 2025
DEMONSTRAN DARI GABUNGAN WARGA DAN AKTIVIS LINGKUNGAN KECEWA!!
Aksi demo itu dilatarbelakangi penolakan eksploitasi batu kapur di daerah Karst di Kecamatan Pangkalan oleh PT Mas Putih Belitung. PT Jui Shin Indonesia yang memproduksi semen, merupakan pihak penampung hasil tambang batu kapur yang dilakukan PT Mas Putih Belitung. Warga menuntut penghentian ekploitasi batu kapur dan penghentian produksi PT Jui Shin Indonesia.
Ruwog, salah satu peserta aksi, mengungkapkan kekecewaannya atas sikap diam perusahaan. Ia menyatakan bahwa pembakaran bukan dilakukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk protes keras atas sikap acuh PT Jui Shin Indonesia.
"Sejak pagi tidak ada satu pun yang keluar menemui kami. Aparat seharusnya juga bisa lebih tegas. Massa tidak hanya ingin membuat onar, tapi menuntut keadilan dan respons,” ujarnya.
Sementara itu, aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi kericuhan yang lebih besar. Sejumlah petugas berupaya memediasi agar situasi tetap kondusif dan mencegah massa masuk ke area pabrik.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Jui Shin Indonesia terkait aksi tersebut. Hingga siang hari, Kamis, 17 April 2025, Massa masih bertahan di depan gerbang perusahaan sambil meneriakkan tuntutan agar manajemen segera keluar dan berdialog dengan mereka.
Aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian protes yang dilakukan beberapa waktu terakhir. Massa mengancam akan melakukan aksi lanjutan yang lebih besar jika perusahaan dan pemerintah daerah tidak segera merespons tuntutan mereka.

MASSA AKSI BERTEKAD UNTUK TETAP BERTAHAN DI LOKASI DEMONSTRASI HINGGA KEDATANGAN GUBERNUR JAWA BARAT
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap aktivitas pertambangan yang telah beroprasi lama di wilayah Pangkalan, Karawang Selatan dan juga dinilai sangat merugikan masyarakat sekitar.
Ratusan massa yang terdiri dari masyaeakat dan beberapa organisasi penggiat lingkungan di Karawang ini mengajukan tiga poin krusial.
Pertama, mereka mendesak pemerintah untuk mencabut izin pertambangan PT. Mas Putih Belitung. Kedua, massa menuntut pertanggungjawaban dan tindakan nyata dari pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan Badami-Loji yang mengalami kerusakan parah akibat lalu lalang kendaraan berat pengangkut hasil tambang.
Ketiga, para demonstran juga menagih janji penyelesaian pembangunan jembatan Cicangor yang hingga saat ini belum rampung.
Massa aksi bertekad untuk tetap bertahan di lokasi demonstrasi hingga kedatangan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Diketahui bahwa Gubernur memiliki agenda untuk meninjau langsung progres perbaikan jembatan Bailey Cicangor pada hari ini.
Kedatangan Gubernur diharapkan dapat menjadi momentum bagi massa aksi untuk menyampaikan langsung aspirasi dan tuntutan mereka terkait dampak pertambangan dan kondisi infrastruktur di wilayah tersebut.
Aksi ini berpotensi menyebabkan gangguan lalu lintas di sekitar Jalan Raya Pangkalan Loji, dan pihak kepolisian setempat tengah berjaga untuk mengamankan jalannya demonstrasi.
(Sadewa)

08 April 2025
STOP PERTAMBANGAN PT JUI SHIN INDONESIA !!
